Minggu, 18 Juli 2010

9 Pertanyaan untuk Ahmad Faiz Zainuddin, Founder Logos Institute

Jurnal Bogor, 27 January 2009 oleh rudirs

18 May 2009 11:53

Ahmad Faiz Zainuddin, alumnus Unvisersitas Airlangga Surabaya ini selama sepuluh tahun terakhir menggeluti secara intens dunia personal development. Kandidat Master of Science dari Universitas Teknologi Malaysia ini telah menemukan spiritual emotional freedom technique (SEFT) yang dikembangkan Logos (Loving God, Blessing Others, & Self Improvement) Institute. Kini SEFT disebut-sebut sebagai teknik revolusioner karena telah terbukti ampuh mengatasi berbagai masalah fisik, dan emosi. Lantas bagaimana Ahmad Faiz Zainuddin bersama Logos Institute mengembangkan SEFT? Berikut penuturannya kepada Julvahmi dan Apriyadi Hidayat dari Jurnal Bogor.

1. Bisa dijelaskan sekilas mengenai SEFT? Apakah memiliki unsur supranatural?

SEFT merupakan teknik pengembangan diri ekletis yang menggabungkan 14 macam teknik terapi, termasuk kekuatan spiritual. Manfaatnya untuk mengatasi berbagai macam masalah fisik, emosi, pikiran, sikap, motivasi, perilaku, dan peak performance secara cepat, mudah dan universal. Beragam teknik terapi yang masuk dalam SEFT ialah Cognitive Therapy (NLP), Behavioral Therapy, Logotherapy, Psychoanalisa, EMDR, Self Hypnosis (Ericsonian) , Sugesty & Affirmation, Visualization, Gestalt Therapy, Meditation, Sedona Methode Provocative Therapy, Energy Therapy (EFT) , dan Powerful Prayer. Jadi, tidak ada unsur supranatural atau klenik dalam SEFT.

2. Apakah SEFT pernah dibuktikan dengan riset ilmiah?

SEFT merupakan penggabungan antara spiritualitas, melalui doa, keikhlasan, dan kepasrahan, dengan energy psychology. Teknik ini telah dibuktikan oleh berbagai macam riset ilmiah. SEFT dikembangkan dari Emotional Freedom Technique (EFT), oleh Gary Craig, yang saat ini sangat populer di Amerika, Eropa, dan Australia sebagai solusi tercepat dan temudah untuk mengatasi berbagai masalah fisik, emosi, serta performa kerja. Saat ini EFT telah digunakan oleh sekitar 100.000 orang di seluruh dunia.

3. Mengingat SEFT memiliki unsur psikologi, apakah bisa meningkatkan kinerja, dan prestasi?

SEFT juga bisa meningkatkan kinerja dan prestasi dengan SEFT for peak performance. Selain itu, SEFT juga bisa meningkatkan keberuntungan dengan the luck factor, meraih apa yang diinginkan dengan deep seft, mencapai total success dengan the holistic person empowerment system, mendapatkan kedamaian hati dengan personal peace procedure, dan meraih kebahagiaan dengan logos spirit.

4. Bagaimana SEFT dikenal sebagai teknik revolusioner?

Ada beberapa alas an. Pertama, efektif, mampu meyelesaikan berbagai masalah fisik dan emosi, bahkan untuk beberapa masalah yang divonis tidak ada harapan lagi oleh dokter. Kedua, ilmiah telah dibuktikan oleh puluhan penelitian dan digunakan oleh lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia. Ketiga, mudah, semua orang, bahkan anak-anak dan orang lanjut usia, bisa melakukan. Kempat, cepat hanya membutuhkan waktu 5-50 menit. Umumnya sudah dapat terasa efektivitasnya dalam waktu sekitar15 menit. Kelima, aman, tanpa efek samping, karena tidak menggunakan obat-obatan apapun, alat-alat khusus, atau teknik yang beresiko. Keenam, murah, sekali belajar dapat dipakai selamanya. Keenam, memberdayakan, tidak tergantung kepada terapist, setiap orang bisa melakukannya sendiri bahkan bisa membantu orang laini. Ketujuh, universal, dapat digunakan untuk berbagai macam masalah dan dapat dipraktekkan oleh berbagai orang tanpa memperdulikan latar belakang apapun dari orang tersebut. Kedelapan, compatible, dapat digabungkan dengan berbagai macam teknik lain dan dapat meningkatkan efektivitas teknik-teknik lain tersebu.

5. Anda cukup sering mengadakan in house training, bisa dijelaskan latarbelakangnya?

Setiap orang tentunya berharap memiliki kualitas hidup yang baik, yakni selalu berada dalam kondisi prima dan sehat, motivasi tinggi dan kinerja puncak untuk meraih sukses, serta merasakan kebahagiaan dan kedamaian hati. Tetapi masalahnya hanya sedikit yang bisa memiliki semua hal tersebut. Banyak orang yang ingin sukses, tetapi terbatas oleh sakit yang dideritanya. Ada juga yang ingin mencapai kinerja puncak, namun mempunyai masalah emosi seperti trauma dan masa lalu yang mengganggu. Banyak pula yang memiliki segalanya, sukses dan mencapai puncak namun malah tidak bahagia. Hal inilah yang melatarbelakangi Logos institute dengan SEFT untuk menjawab permasalahan tersebut.

6. Anda cukup sukses mengembangkan SEFT, apakah kesuksesan Anda dibarengi dengan aktivitas sosial?

Tentu, kami mengalokasikan dana khusus untuk aktivitas sosial. Kami sangat concern membina anak yatim piatu dengan mendirikan panti asuhan Al Madinah. Kami berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat, bahkan sebagian besar alumni mengikuti training secara gratis.

7. Mengapa Anda sangat concern pada anak dhuafa?

Saya sendiri adalah yatim piatu, di keluarga saya adalah anak kelima dari tujuh bersaudara. Saya sudah kehilangan orang tua saya. Itu juga menjadi alasan seringnya saya bersama Logos Institute membantu anak duafa. Saya bisa mengerti kerasnya hidup yang mereka jalani.

8. Dengan aktivitas Anda yang padat, bagaimana Anda membagi waktu dengan keluarga?

Tentunya saya tetap memberikan waktu-waktu khusus untuk keluarga. Saya juga menentukan skala prioritas dalam menentukan jadwal saya sehari-hari.. Meski demikian, saya memiliki tanggungjawab profesi. Sejauh ini, istri saya Vera Zainuddin mendukung profesi saya, jadi tak menjadi kesulitan berarti dalam membagi waktu.

9. Apakah Anda mengarahkan buah hati untuk berprofesi seperti Anda?

Dalam mendidik buah hati tercinta, Muhammad Zendy Zainuddin, tentunya saya memberikan mereka kebebasan. Di masa kecilnya, saya menanamkan akar kehidupan dengan berusaha membentuk akhlak yang terpuji, dan kenangan-kenangan yang berkesan. Setelah tumbuh, saya akan memberikan sayap yang menerbangkannya menggapai impian, dan cita-cita. Caranya dengan memberikan pendidikan, serta keleluasaan mengembangkan minat dan bakat.

________________________________________
Jurnal Bogor, 27 January 2009 oleh rudirs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar