Kamis, 15 Juli 2010

Sumber Data

Sumber Data
Sumber Primer:
yaitu sumber data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau bukan yang langsung memberikan data kepada pengumpul data
2. Sumber Sekunder
yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel atau diagram

Teknik Pengumpulan Data
Interview:
digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.
Anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview:
bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri
Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya
Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti
Faktor yang Mempengaruhi Arus Informasi dalam Interview
Pewawancara: yaitu petugas pengumpul informasi yang diharapkan dapat menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk menjawab semua pertanyaan dan mencatat semua pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk menjawab semua pertanyaan dan mencatat semua informasi yang dibutuhkan dengan benar
Responden yaitu pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap
Pedoman wawancara berisi tentang uraian penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancara bisa berjalan lancar
Situasi wawancara yaitu berhubungan dengan waktu dan tempat wawancara.
Jenis wawancara
Wawancara terstrukrur, digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
Wawancara tidak tersetruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden.
Tips Wawancara
Bangun hubungan dengan reseponden dan memotivasi mereka untuk memberikan respons secara relatif bebas dari bias dengan menyingkirkan semua kecurigaan, ketakutan, kegelisahan dan kekhawatiran tentang penelitian dan konsekuensinya, dengan cara bersikap tulus, menyenangkan dan tidak menilai
Ketika mewawancari, pada awalnya peneliti sebaiknya mengajukan pertanyaan yang luas dan kemudian mempersempitnya ke dalam bidang spesifik, mengajukan pertanyaan secara tidak bias, memberikan klarifikasi bila perlu dan membantu responden untuk memikirkan keseluruhan persoalan yang sulit

2. Angket
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawab.
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Angket cocok untuk responden yang besar, diberikan secara pribadi, disuratkan kepada responden atau disebarkan secara elektronik
Pedoman untuk Design Angket
Prinsip penulisan angket
Isi dan tujuan pertanyaan
Bahasa yang digunakan mudah
Pertanyaan tertutup, terbuka, tidak mendua, tidak menanyakan yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan dan urutan pertanyaan
Prinsip pengukuran
kategorisasi
Pengodean
Skala dan penyusunan skala
Keandalan dan validitas
Penampilan angket secara keseluruhan
penampilan kuesioner
Panjang kuesioner
Perkenalan untuk responden
Instruksi pengisian

Prinsip Susunan Kata
Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu, isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka – negatif positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, panjang pertanyaan dan urutan pertanyaan.
Isi dan tujuan: yaitu apakah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan? Kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang di teliti
Bahasa yang digunakan: bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden dengan memperhatikan tingkat pendidikan dan sosbud
Tipe dan bentuk pertanyaan: tipenya bisa terbuka / tertutup. Terbuka yaitu pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang sesuatu hal (bagaimana tanggapan anda tentang….).
pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau memilih salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia
d. Pertanyaan tidak mendua. Setiap pertanyaan dalam angket jangan mendua (double barreled) sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban. Contoh: bagaimana pendapat anda tentang kualitas dan harga barang tersebut. Seharusnya pertanyaan tersebut dijadikan menjadi dua yaitu: bagaimana kualitas barang tsb? Bagaimanakah harga barang tersebut?
e. Tidak menanyakan yang sudah lupa. Sebaiknya tidak menanyakan hal-hal yang sekiranya responden sudah lupa, atau pertanyaan yang memerlukan jawaban dengan berfikir berat. Contoh: bagaimana kinerja para penguasa indonesia 30 tahun yang lalu? Bagaimana cara mengatasi dampak krisis financial dari USA? (kecuali pertanyaan ini ditanyakan untuk ekspert)
f. Pertanyaan tidak menggiring. Pertanyaan dalam angket tidak menggiring ke jawaban yang baik atau jelek. Misal: bagaimana kalau bonus atas jasa ditingkatkan? (jawaban responden pasti cenderung setuju) bagaimanakah prestasi kerja anda selama setahun terakhir? (jawabannya akan cenderung baik)
g. Panjang Pertanyaan. Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi.
h. Urutan pertanyaan. Urutan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik atau dari yang mudah menuju sulit, hal ini berpengaruh kpd psikologis (semangat) responden dalam menjawab
2. Prinsip pengukuran
Angket yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrumen penelitian, yang di gunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti, oleh karena itu instrumen angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel tentang variabel yang diukur.
3. Penampilan fisik angket
Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket.
3. Observasi
Yaitu kegiatan pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap.
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara:
Observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen penelitian
Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.
Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Dalam proses observasi, pengamat tinggal memberikan tanda atau tally pada kolom tempat peristiwa muncul atau disebut sistem tanda (sign system).

Secara garis besar, pemilihan metode dan instrumen pengumpulan data di pengaruhi oleh beberapa hal:
Tujuan penelitian. Yang sekaligus menentukan jenis dan macam variabel
Sampel penelitian. Apabila sampelnya besar, peneliti tidak menggunakan wawancara atau observasi. Angket lebih tepat.
Lokasi. Apabila lokasi penelitian meliputi daerah yang luas, lebih efektif menggunakan angket
Pelaksana. Apabila pelaksanaannya cukup banyak sedangkan responden tidak begitu banyak, maka sangat mungkin menggunakan wawancara atau observasi, jika sebaliknya maka kuesioner lebih tepat
Biaya dan waktu. Walaupun hasilnya akan lebih baik dengan observasi, tetapi karena biaya dan waktunya terbatas maka peneliti bisa menggunakan kuesioner
Data. Jika akan mengorek pendapat yang lebih mendalam, wawancara kiranya lebih tepat.

1 komentar: