Kamis, 15 Juli 2010

KISAH-KISAH DALAM AL-QUR’AN

KISAH-KISAH DALAM AL-QUR’AN
Pengertian Kisah
Dari segi bahasa al-qashash atau al-qish-shotu yang berarti cerita. Ia semakna dengan tatabbu’ul atsar, yaitu pengulangan kembali masa lalu.

Dari segi istilah, kisah berarti berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa yang saling berurut-urut.
Qashash Al-Qur’an adalah pemberitaan mengenai ihwal ummat yang telah lalu, nubuwwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.
Macam-macam Kisah dalam Al-Qur’an
Ada tiga macam kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an, yaitu :

Kisah Para Nabi terdahulu. Kisah ini mengandung informasi mengenai dakwah mereka kepada kaumnya, mukjizat-mukjizat yang memperkuat dakwahnya, sikap orang-orang yang memusuhinya, tahapan-tahapan dakwah dan perkembangannya serta akibat-akibat yang diterima oleh mereka yang mempercayai dan golongan yang menentang dan mendustakannya. Misalnya kisah nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Harun dan Isa.

Kisah-kisah yang menyangkut pribadi-pribadi dan golongan-golongan dengan segala kejadiannya yang di nukil oleh Allah untuk dijadikan pelajaran, seperti kisah Maryam, Lukman, Dzulqarnain, Qarun dan Ash-habul Kahfi.

Kisah-kisah yang menyangkut peristiwa-peristiwa pada masa Rasulullah SAW, seperti perang Badar, perang Uhud, perang Ahzab, Bani Quraizah, Bani Nadzir dan Zaid bin Haritsah dengan Abu Lahab.
Karakteristik Kisah dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an tidak menceritakan kejadian dan peristiwa-peristiwa secara berurutan (kronologis) dan tidak pula memaparkan kisah-kisah itu secara panjang lebar. Al-Qur’an juga mengandung berbagai kisah yang diungkapkan berulang-ulang di beberapa tempat. Sebuah kisah terkadang berulang kali disebutkan dalam Al-Qur’an dan dikemukakan dalam berbagai bentuk yang berbeda.

Di satu tempat ada bagian-bagian yang didahulukan, sedang ditempat lain diakhirkan. Demikian pula terkadang dikemukakan secara ringkas dan kadang secara panjang lebar. Hal ini menimbulkan perdebatan di kalangan orang-orang yang meyakini dan orang-orang yang menentang dan meragukan Al-Qur’an. Mereka yang meragukan seringkali mempertanyakan, mengapa kisah-kisah tersebut tidak tersusun secara kronologis dan sistematis, sehingga lebih mudah dipahami.
Faedah Kisah –Kisah Qur’an
Kisah – kisah dalam Qur’an mempunyai banyak faedah. Beberapa faedah terpenting di antaranya :
Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan pokok-pokok syariat yang dibawa oleh para nabi.
“Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan selain Aku,maka sembahlah oolehmu sekalian akan aku.” (al-anbiya’[21]: 25)
Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umat Muhammad atas agama Allah, memperkuat keyakinan orang mukmin tentang menangnya kebenaran dan para pendukungnya serta kalahnya kebatilan dan para pembelanya.
“Dan semua kisah rasul-rasul yang Kami ceritakan kepadamu, adalah kisah-kisah yang dengannya Kami meneguhkan hatimu; dan dalam surah ini telah datang kepadamu kebenaran serta mengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.”
(Hud [11]: 20)

Membenarkan para nabi terdahulu, menghidupkan kenangan terhadap mereka serta mengabadikan jejak dan peninggalannya.

Menampakkan kebenaran Muhammad dan dakwahnya dengan apa yang diberitakan tentang hal-ikhwal orang- orang terdahulu di sepanjang kurun dan generasi.
Menyibak kebohongan ahli kitab dengan hujjah yang membeberkan keterangan dan petunjuk yang mereka sembunyikan, dan menantang mereka dengan isi kitab mereka sendiri sebelum kitab itu diubah dan diganti.
“Semua makanan adalah halal bagi bani israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya’kub) untuk dirinya sendiri sebelum taurat diturunkan. Katakanlah: (jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum taurat), maka bawalah taurat itu dan bacalah ia, jika kamu orang-orang yang benar.”
(Ali Imran [3]: 93)

Kisah termasuk salah satu bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para pendengar dan memantapkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya ke dalam jiwa.
Firman Allah:
“Sesungguhnya pada kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang berakal.” (Yusuf [12]:111)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar