Kamis, 15 Juli 2010

Landasan Teori

. Landasan Teori
Yaitu teori-teori relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan atau hipotesis dan penyusunan instrumen penelitian
Teori yaitu alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang disusun secara sistematis. Secara umum teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction) dan pengendalian (control) suatu gejala.
Jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan dan dielaborasi secara logis antar variabel yang dianggap relevan pada situasi masalah dan di identifikasi melalui proses seperti wawancara, pengamatan dan survei literatur
Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat penguasa, tetapi teori yang benar-benar telah teruji kebenarannya
Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan atau deskripsikan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian terdapat tiga variabel independen dan satu dependen, maka kelompok teori yang yang perlu dideskripsikan ada empat kelompok teori, yaitu kelompok teori yang berkenaan dengan tiga variabel independen dan satu dependen.
Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu relevansi, kelengkapan dan kemutakhiran (kecuali penelitian sejarah). Relevansi berkenaan dengan kecocokan antara variabel yang diteliti dengan teori yang dikemukakan, kelengkapan berkenaan dengan banyaknya sumber yang dibaca dan kemutakhiran berkenaan dengan waktu. Makin baru sumber yang digunakan, maka akan semakin mutakhir teori.

Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori:
Tetapkan nama variabel yang diteliti dan jumlah variabelnya
Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian, skripsi, thesis, disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti
Lihat daftar isi buku dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti. (untuk reverensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, tekhnik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikan)
Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
5. Baca seluruh isi topik yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber kedalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori yang harus dicantumkan.

B. Kerangka Berfikir
Yaitu dasar pemikiran dari penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan kajian kepustakaan.
Oleh karena itu, kerangka berfikir memuat teori, dalil atau konsep-konsep yang akan dijadikan dasar dalam penelitian
Uraian dalam kerangka berfikir menjelaskan hubungan dan keterkaitan antar variabel penelitian. Variabel penelitian dijelaskan secara mendalam dan relevan dengan permasalahan yang diteliti, sehingga dapat dijadikan dasar untuk menjawab permasalahan penelitian
Kerangka berfikir yang baik disusun berdasarkan lima elemen (Uma Sekaran):
variabel-variabel penelitian seharusnya diidentifikasikan secara jelas dan diberi nama
Uraian kerangka berfiir seharusnya menyatakan bagaimana dua atau lebih variabel berhubungan satu dengan yang lainnya
Jika karakteristik atau sifat-sifat dan arah hubungan dapat di teorikan berdasarkan penemuan dari penelitian sebelumnya, hal itu seharusnya menjadi dasar dalam uraian kerangka berfikir apakah hubungan itu positif atau negatif
Seharusnya dinyatakan secara jelas mengapa peneliti berharap bahwa hubungan antara variabel itu ada (argumentasi atas hal itu dapat digambarkan melalui hasil hasil penelitian sebelumnya)
Kerangka pemikiran seharusnya digambarkan dalam bentuk diagram skematis, sehingga pembaca dapat secara jelas melihat hubungan antar variabel
C. Hipotesis
Yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak merumuskan hipotesis, tetapi justru menemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

-Karakteristik hipotesis yang baik
Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Pada umumnya hipotesis deskriptif tidak dirumuskan
Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran
Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah

Bentuk-bentuk hipotesis:
Bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan dengan rumusan masalah penelitian. Bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu: rumusan maslah deskriptif (variabel mandiri), komparatif (perbandingan) dan asosiatif (hubungan) oleh karena itu, maka bentuk hipotesis yaitu hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif.

A. Hipotesis deskriptif
yaitu jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri, contoh:
1) Rumusan masalah deskriptif
a) berapa daya tahan lampu pijar merk X?
b) seberapa tinggi semangat kerja karyawan Bank Syariah X?
2) Hipotesis deskriptif
daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (Ho).
Ini merupakan hipotesis nol, karena daya tahan lampu yang ada pada sampel diharapkan tidak berbeda secara signifikan (taraf kesalahan / kepercayaan) dengan daya tahan lampu yang ada pada populasi.
Hipotesis alternatifnya adalah: daya tahan lampu pijar merk X ? 600 jam. “Tidak sama dengan” ini bisa berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.

3) Hipotesis statistik (hanya ada bila berdasrkan data sampel)
Ho : µ = 600
HA : µ ? 600 atau > 600 atau < 600 µ : adalah nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan/ditaksir. Untuk rumusan masalah no 2) hipotesis nolnya berbentuk demikian a) semangat kerja karyawan di PT. X = 75% dari kriteria ideal yang ditetapkan b) semangat kerja karyawan di PT. X paling sedikit 60% dari kriteria ideal yang ditetapkan (paling sedikit itu berarti lebih besar atau sama dengan = ) c) semangat kerja karyawan di PT. X paling banyak 60% dari kriteria ideal yang ditetapkan (paling banyak berarti lebih kecil atau sama dengan = ) Dalam kenyataan hipotesis yang diajukan salah satu saja dan hipotesis mana yang dipilih tergantung pada teori dan pengamatan pendahuluan yang dilakukan pada obyek. Hipotesis alternatifnya masing-masing adalah: a) Semangat kerja karyawan di PT. X ? 75% b) Semangat kerja karyawan di PT. X < 75% c) Semangat kerja karyawan di PT. X > 75%

B. Hipotesis komparatif
Yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
Contoh:
Rumusan masalah komparatif
Bagaimanakah produktivitas kerja karyawan PT. X bila dibandingkan dengan PT. Y?
2) Hipotesis komparatif: berdasarkan rumusan masalah komparatif tersebut dapat dikemukakan tiga model hipotesis nol dan alternatif sbb
Hipotesis nol:
a) Ho : tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan di PT. X dan PT. Y; atau terdapat persamaan produktivitas kerja antara karyawan PT. X dan Y
b) Ho : produktivitas karyawan PT. X lebih besar atau sama dengan ( = ) PT.Y (“lebih besar atau sama dengan” = paling sedikit)
c) Ho : produktivitas karyawan PT. X lebih kecil atau sama dengan ( = ) PT.Y (“lebih kecil atau sama dengan” = paling besar)


C. Hipotesis asosiatif
Yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
1) Rumusan masalah asosiatif
Adakah hubungan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual
2) Hipotesis penelitian
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual.
3) Hipotesis penelitian
Ho : ? = 0 0 berarti tidak ada hubungan
Ha : ? ? 0 “tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang ( - ) dari nol berarti ada hubungan.
? = nilai korelasi dalam formulasi yang di hipotesiskan

2. Paradigma Penelitian, Rumusan Masalah dan Hipotesis
Dengan paradigma penelitian, peneliti dapat menggunakan sebagai panduan untuk merumuskan masalah dan hipotesis, yang selanjutnya dapat digunakan untuk panduan dalam pengumpulan data dan analisis.
Pada setiap paradigma penelitian minimal terdapat satu rumusan masalah penelitian, yaitu masalah deskriptif. Berikut contoh penelitian, paradigma, rumusan masalah dan hipotesis penelitian:
Judul Penelitian “hubungan antara gaya kepemimpinan manager PT. Bank Syariah X dengan prestasi kerja karyawan (gaya kepemimpinan adalah variabel independen (X) dan prestasi kerja adalah variabel dependen (Y)
Paradigma Penelitian
. Rumusan masalah
1) seberapa baik gaya kepemimpinan manajer yang ditampilkan? (bagaimana X)
2) seberapa baik prestasi kerja karyawan? (bagaimana Y) 1) dan 2) adalah rumusan deskriptif
3) adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan manajer dengan prestasi kerja karyawan? (adakah hubungan antara X dng Y). Adalah rumusan asosiatif
4) bila sampel penelitiannya golongan I, II dan III, maka rumusan masalah (masalah komparatif) adalah “adakah perbedaan persepsi antara karyawan golongan I, II dan III tentang gaya kepemimpinan manajer?

d. Rumusan Hipotesis Penelitian
1) gaya kepemimpinan yang ditampilkan manajer (X) ditampilkan kurang baik dan nilainya paling tinggi 60% dari kriteria yang diharapkan
2) prestasi kerja karyawan (Y) kurang memuaskan dan nilianya paling tinggi 65

3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan manajer dengan prestasi kerja karyawan, artinya makin baik kepemimpinan manajer, maka semakin baik prestasi kerja karyawan.
4) Terdapat perbedaan persepsi tentang gaya kepemimpinan antara golongan I, II dan III
Untuk bisa diuji dengan statitistik, maka data yang akan didapatkan harus diangkakan. Untuk bisa diangkakan maka diperlukan instrumen yang memiliki skala pengukuran. Untuk judul diatas memiliki dua instrumen gaya kepemimpinan dan prestasi kerja karyawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar