Kamis, 15 Juli 2010

Makki atau makkiyah

Makki atau makkiyah
adalah ayat-ayat yang yang diturunkan di Mekkah yang mana ayat ini diturunkan sebelum nabi SAW berhijrah ke Madinah.
Madani atau madaniyah
adalah ayat-ayat yang diturunkan di Madinah yang mana ayat ini diturunkan setelah nabi SAW berhijrah ke madinah.
LATAR BELAKANG DITURUNKANYA AYAT MAKIYYAH
ayat-ayat makkiyah diturunkan dengan landasan yang cukup kuat yaitu untuk meluruskan keyakinan para umat pada zaman terdahulu yang menyembah berhala untuk kembali kepada agama tauhid. Dan ayat-ayat makkiyah ini adalah ayat yang sangat keras dan tegas yang dapat mematahkan akan keyakinan umat pada zaman terdahulu untuk menyembah berhala. Dengan memberikan contoh-contoh kehidupan akhirat, surga dan neraka yang terdapat di dalamnya.Surat Makkiyah itu penuh dengan ungkapan-ungkapan yang kedengaranya amat keras di telinga. seperti dalam surat Al-ghasyiyah dan Al-waqiah, huruf-huruf hijaiyah pada permulaan surat, dan ayat-ayat yang di dalamnya berisi tantangang, tentang nasib umat-umat terdahulu, dan bukti-bukti alamiah rasional. Semua ini menjadi ciri-ciri Al-quran surat makkiyah.
LATAR BELAKANG DITURUNKANYA AYAT MADANIYyAH
Ayat-ayat Madaniyah diturunkan dengan landasan untuk menyempurnakan dari ayat-ayat Makkiyah yaitu ayat ini dengan panjang membicarakan hukum-hukum islam serta ketentuanya. Ia mengajak berjihad dan berkorban dijalan Allah kemudian menjelaskan dasar-dasar dan perundang-undangan, meletakan kaidah-kaidah kemasyarakatan, mengatur hubungan pribadi, hubungan internasional antar bangsa. Ia juga menyingkapkan aib dan isi hati orang-orang munafik, berdialog dengan Ahli Kitab dan membungkam mulut mereka. Inilah ciri-ciri umum ayat-ayat Alquran yang Madaniyah.
Maksud Ayat Makiyyah dan Madaniyyah
Pembatasan ayat makiyyah dan madaniyyah telah menimbulkan perbedaan pendapat dikalangan ulama. Perbedaan dalam menentukan makiyyah dan madaniyyah ini umumnya berangkat dari perbedaan pijakan yang digunakan oleh ulama. Ada yang berpijak pada :
waktu, tempat, khitab (seruan)-Nya.
URAIANNYA
Pijakan waktu, yang paling popular dikalangan ahli tafsir, bahkan telah menjadi kesepakatan mereka. Bahwa surat / ayat diturunkan sebelum hijrah adalah Makiyyah dan setelah hijrah adalah Madaniyyah. Pada hal ini tempat bukan menjadi ukuran. Misalnya ; (QS. Al-Ma’idah 5 : 3) adalah madaniyyah meskipun diturunkan di Arafah-Mekkah.
 
Pijakan Tempat, maksudnya, jika surat tersebut diturunkan di Makkah berarti Makiyyah ( meliputi; Mina, Arafah, Hudaybiyah). Jika diturunkan di madinah berarti Madaniyyah ( Badar dan Uhud).
 
Pijakan Khithab, pendapat ini mendasarkan klasifikasinya pada seruan yang disampaikan. Jika seruan tersebut ditujukan kepada penduduk mekkah berarti makiyyah dan sebaliknya. Namun klasifikasi ini bermasalah jika tidak ditujukan kepada salah satunya (ulumul Qur’an praktis, Metode memahami Alquran. Oleh ; Drs. Hafidz Abdurrahman, MA)
Cara Mengetahui Ayat Makiyyah dan Madaniyyah
Adapun mengenai bagaimana ayat tersebut diketahui makiyyah atau madaniyyah. Menurut Al-Baqillani adalah dengan merujuk pada hafalan sahabat dan tabi’in. karena nabi saw tidak menyatakannya. Karena itu masalah makiyah dan madaniyyah adalah masalah Sima’I artinya rujukan utama untuk mengetahui masalah tersebut adalah dengan mendengarkan penuturan para sahabat r.a. karena merekalah yang menjadi saksi di mana diturunkan, tempat dan waktunya.
Perbedaan Makki dan Madani
1.Dari segi waktu turunnya. Makki adalah yang diturunkan sebelum hijrah meskipun bukan dimekkah. Madani adalah yang turun sesudah hijrah meskipun bukan di madinah. ( an-Nisa` : 58 ) ( al-Maidah : 3 )

2.Dari segi tempat turunnya. Makki adalah yang turun di mekkah dan sekitarnya. Seperti Mina, Arafah dan Hudabiyah. Dan Madani ialah yang turun di madinah dan sekitarnya. Seperti Uhud, Quba` dan Sil`

3.Dari segi sasarannya. Makki adalah yang seruannya ditujukan kepada penduduk mekkah dan madani ditujukan kepada penduduk madinah. ( al-Baqarah : 21 )
1. Ketentuan Makki dan Ciri khas
Setiap surah yang didalamnya mengandung `sajdah` maka surah itu makki.
Setiap surah yang mengandung lafal ` kalla` berarti makki. Lafal ini hanya terdapat dalam separuh terakhir dari Qur`an dan di sebutkan sebanyak 33 kali dalam 15 surat.
Setiap surah yang mengandung yaa ayyuhan naas dan tidak mengandung yaa ayyuhal ladzinaa amanuu, berarti makki. Kecuali surah al-Hajj yang pada akhir surah terdapat ayat yaa ayyuhal ladziina amanuur ka`u wasjudu. Namaun demikian sebagian besar ulama berpendapat bahwa ayat tersebut adalah makki.
Setiap surah yang menngandung kisah para nabi umat terdahulu adalah makki, kecuali surah baqarah.
setiap surah yang mengandung kisah Adam dan iblis adalah makki, kecuali surat baqarah.
setiap surah yang dibuka dengan huruf-huruf singkatan seperti alif lam mim, alif lam ra, ha mim dll, adalah makki. Kecuali surah baqarah dan ali-imran, sedang surah Ra`ad masih diperselisihkan.
Ketentuan Madani dan Ciri KhasNYA
Setiap surah yang didalamnya terdapat dialog dengan ahli kitab adalah madani.

Setiap surah yang berisi kewajiban atas had ( sanksi ) adalah madani.

Setiap surah yang didalamnya disebutkan orang-orang munafik adalah madani, kecuali surah al-ankabut adalah makki.

madaniah ada 20 surah
1) al-baqarah11) al-Hujurat
12) al-Hadid
13) al-Mujadalah
14) al-Hasyr
15) al- Mumtahanah
16) al-Jumu`ah
17) al-Munafiquun
18) al-Talaq
19) at-Tahrim
20) an-Nasr.

2) Ali- Imran
3) an-Nisa`
4) al- Maidah
5) al-Anfal
6) at-Taubah
7) an-Nur
8) al-Ahzab
9) Muhammad
10) al-Fath
SURAH Yang diperselisihkan APAKAH di MADinah / Di makki
Sedang yang diperselisihkan ada dua belas surah
al-Ftihah,
ar-Ra`ad
ar-Rahman
as-Shaf
at-Taghabun
at-Tatfif
al Qadar
al-Bayinah
az-Zalzalah
al-Ikhlas
al-Falaq
an-Nas.
Manfaat Mengetahui Ayat Makiyyah dan Madaniyyah
1. Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Qur`an, sebab pengetahuan mengenai tempat turun ayat dapat membantu memahami ayat tersebut dan menmafsirkannya dengan tafsiran yang benar. Misal kita dapat mengetahui mana mansukh atau nasikh.

2. Meresapi gaya bahasa Quran dan memanfaatkannya dalam metode dakwah menuju jalan Allah. Sebab setiap situasi mempunyai bahasa tersendiri.

3. Mengetahui sirah Rasulullah melalui ayat-ayat Qur`an. Sebab turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW sejalan dengan sejarah dakwah dengan segala peristiwanya, baik dalam periode mekkah maupun madinah.






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar