Kamis, 15 Juli 2010

Konsep Dasar Penelitian

Konsep Dasar Penelitian
A. Pengertian
“Cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara yang masuk akal. Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan (bedakan cara yang tidak ilmiah ‘mencari data jatuhnya pesawat dengan paranormal). Sistematis berarti proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
B. Jenis-jenis penelitian
Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut: tujuan, pendekatan, tingkat ekplanasi dan jenis data.
-Tujuan
Murni
Terapan
-Metode
Survey
Ex. Post facto
Eksperimen
Naturalistic
Policy research
Action reseach
Evaluasi
Sejarah
-Tingkat Ekplanasi
Deskriptif
Komparatif
Asosiatif
-Jenis Data
Kuantitatif
Kualitatif
Gabungan keduanya
-Penelitian Menurut Tujuan
Gay (1977) penelitian dasar/murni bertujuan mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang bersifat prakis dan umumnya dilakukan di laboratorium yang kondisinya terkontrol dengan ketat.
Contoh : pengaruh pemberian stimulus terhadap respon pada binatang.
Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.
Contoh: pengaruh pemberian insentif terhadap perilaku kerja. (hasil penerapan dari penelitian murni)
Jujun S. Suriasumantri (1985). Penelitian dasar yaitu penelitian bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk mempergunakan pengetahuan ilmiah yang telah dikerahui untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.

. Penelitian menurut Metode

a. Penelitian survey
Kerlinger (1973), peneltian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologis.
David Kline (1980):pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu eneralisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representif. Contoh, penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam menkonsumsi jenis minuman
b. Penelitian Ex post facto
yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang melalui data tersebut untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian eksperimen yaitu jika X maka Y. contoh penelitian untuk mengungkapkan sebab-sebab terjadinya kebakaran pabrik sepatu. Penelitian untuk mengungkap sebab-sebab terjadinya penurunan produktivitas penjulan

c. Penelitian Eksperimen
yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Contoh, pengaruh unsur kimia tertentu terhadap kelezatan makanan.
d. Penelitian Naturalistik (kualitatif)
yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alami (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Tekhnik pengumplan data dilakukan trianggulasi (gabungan), data yang dihasilkan bersifat deskriptif dan analisis data dilakukan secara induktif. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan makna upacara ritual atau adanya sesaji terhadap keberhasilan bisnis. Hubungan antara pelaku bisnis yang punya “pesugihan” dengan jumlah penjualan.
e. Policy Research
dimulai karena adanya masalah dan masalah ini pada umumnya dimiliki oleh para pengambil keputusan pada suatu organisasi. Majchrzak (1984) yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Policy research sangat relevan bagi perencana dan perencanaan. Contoh: penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan sistem penggajian karyawan. Penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan jenis barang apa yan perlu diproduksi besar-besaran.
Action research
davis Kline (1980) bahwa penelitian tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan pendekatan dan program baru guna memecahkan masalah yang muncul pada situasi yang aktual. Penelitian ini memfokuskan pada masalah yang lokal (local problem) yang terjadi pada kondisi yang lokal, sehingga hasilnya tidak perlu untuk pengembangan ilmu. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pembuatan suatu jenis makanan yang diproduksi masal.
g. Penelitian evaluasi
dalam hal yang khusus, penelitian evaluasi dapat dinyatakan sebagai evaluasi, tetapi dalam hal lain juga dapat dinyatakan sebagai penelitian. Sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pengambil keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai penelitian berarti akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena. Contoh: peneletian untuk mengevaluasi apakah suatu produk yang direncanakan terjual 95% tercapai atau tidak.
h. Penelitian sejarah
berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang telah berlangsung dimasa lalu, jadi peneliti tidak mungkin lagi mengamati kejadian yang akan diteliti. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang terlibat langsung dalam kejadian itu atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu. Contoh: penelitian untuk mengetahui perkembangan bisnis di Indonesia antara tahun 1600 s.d 1945
. Penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan)
yaitu bagaiman variabel-variabel yang diteliti itu akan menjelaskan obyek yang diteliti itu melalui data yang terkumpul.
a. Penelitian Deskriptif
yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Contoh: bagaimanakah profil pelaku bisnis di Indonesia, seberapa besar produktivitas kerja karyawan di PT. X
b. Penelitian Komparatif
Yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan penelitian variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda. Contoh: adakah perbedaan keuntungan antara BUMN dengan perusahaan swasta.
. Penelitian asosiatif
Yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan Penelitian ini akan dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Pada penelitian ini minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan. Bentuk hubungan antara variabel ada tiga yaitu, simetris, kausal dan interaktif. Hal ini dapat digambarkan sbb:

Hubungan simetris. X tidak mempengaruhi Y atau sebaliknya
Hubungan kausal. X mempengaruhi Y
Hubungan interaktif. Hubungan timbal balik. X dan Y saling mempengaruhi
Hubungan simetris yaitu bentuk hubungan karena munculnya bersama-sama. Misalnya ada hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu. Kalau ada kupu-kupu masuk rumah diramalkan akan ada tamu. Yang menyebabkan datangnya tamu bukan kupu-kupu.
Hubungan kausal
adalah hubungan sebab akibat, bila X maka Y. contoh bila gaji PNS maupun swasta naik, maka daya beli masyarakat akan naik. Jadi yang menyebabkan daya beli naik adalah adanya kenaikan gaji

Hubungan interaktif
yaitu hubungan yang saling mempengaruhi. Bila pengeluaran untuk iklan naik, maka nilai penjualan juga akan naik dan bila nilai penjualan naik, maka biaya untuk iklan akan naik juga.


4. Penelitian menurut Jenis data dan analisis
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data menunjukan keterangan-keterangan tentang sesuatu hal, dapat berupa sesuatu yang di ketahui atau yang dianggap atau anggapan, atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, kode dll.
Jenis – jenis data
a. Pengelompokan data menurut sumber pengambilannya
(1) Data Primer
yaitu data yang diperoleh atau di kumpulkan langsung ke lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer disebut juga data asli atau data baru.
Contoh; data kuesioner (data yang diperoleh melalui kuesioner), data survei, data observasi
(2) Data Sekunder
yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu.PS dan kantor-kantor.
. Pengelompokan data menurut waktu pengumpulannya
berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan atas dua
(1) data berkala (time series)
yaitu data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan
Contoh: data perkembangan aset Bank Syariah ABC selama 10 bulan terakhir yg di kumpulkan
(2) Data kerat lintang (cross section)
Yaitu data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu
Contoh; data sensus penduduk tahun 1990
. Pengelompokan data menurut sifatnya
(1) Data kualitatif: data yang tidak berbentuk bilangan. Contoh: Jenis kelamin, agama, berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar (2) Data kuantitatif: data yang berbentuk angka. Contoh : panjang, tinggi atau umur
Data kualitatif yang diangkakan data kualitatif yang diangkakan (skoring) misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Suatu pertanyaan/ pernyataan yang memerlukan alternatif jawaban: sangat setuju,setuju, kurang setuju, tidak setuju dimana masing-masing: dikasih skor 4:3:2:1
Pengelompokan data menurut tingkat pengukurannya
(1) Data Nominal
yaitu data yang diberikan kepada objek hanya mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukan tingkatan apa-apa. Model data yang dapat diukur misalkan data jenis kelamin: 1 untuk pria
0 untuk wanita
(2) Data ordinal (peringkat) yaitu data yang berbentuk ranking atau peringkat. Ukuran ini digunakan untuk mengurutkan (rangking) objek dari yang terendah s.d tertinggi atau sebaliknya. Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap objek data.Misalnya manajer dikelompokan menjadi manajer puncak = 1, menengah = 2 dan bawah = 3. angka-angka dalam kasus ini menunjukan nilai bukan superioritas. Data ini bila dinyatakan dalam skala, maka jarak satu dengan data yang lain tidak sama.


Data interval: dimana pemberian angka kepada set objek yang memiliki sifat ordinal, ditambah dengan satu sifat lain yakni jarak (interval) yang sama. tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) asbolut/mutlak. Contoh temperatur mempunyai rentangan dari 0 s.d 100 C, walaupun ada nilai 0° C, tetapi tetap ada nilainya. Nilai mahasiswa mempunyai rentangan dari 0 s.d 10. (siswa yang memperoleh nilai 8 mempunyai kemampuan 2 kali mhs yang memperoleh nilai 4. suhu udara yang berderajat 0 C bukan berarti udara tidak bersuhu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar